Tuesday, February 21, 2012

Untitled

Sebenernya ini random. Gue lagi kepikiran dan kepengen nulis, liat aja judulnya. Gue sampe gatau mau dijudulin apa, soklah blog jadi tempat katarsis.

Gue kepikiran, kenapakah gue tertarik sama orang yang beda "kasta" sama gue. Ngarepnya sih semacam Prince William sama Kate Middleton haha. Gue ngerasa ga sadar diri. Like he's too good to be true, too good to me. I'm not that good to have him.

Di saat seperti ini, Katy Perry - One That Got Away adalah BGM yang (lumayan) pas. Terutama bagian "In another life, I would be your girl." yeah, maybe in another life, kita akan berada di kasta yang sama, atau paling ga, ga sejauh yang sekarang, dan kita bisa saling mengenal satu sama lain dengan lebih baik lagi :)

Ps. gue ga galau kok, ga segalau yang kalian kira, cuma lagi kepikiran aja, beneran.

Sunday, February 19, 2012

random #1

I like you, thus I wanna see you.
Then I'll come to see you.
No need to think about anything else.
It's because I like you.
Yes, it's as simple as that.

Saturday, February 18, 2012

Konsekuensi

Post kali ini berhubungan dari post gue yang lalu tentang decision making.

Kali ini adalah konsekuensi dari decision making, fyi gue masih belom bisa decision making sendiri sampe sekarang, padahal niatan udah dari taun lalu *facepalm*

Dan bbrp bulan terakir ini yang paling sering gue repotin adalah temen gue yang antagonis tapi unyu bernama Jeno. Why her? bcos she saw me when I was invicible soalnya yang paling nganggur ya dia, well ya ga nganggur2 juga. Dia lah yang paling bisa di contact dengan mudah, secara rumahnya deket dan jadwal kampusnya bersahabat (banyak libur), begitu. gue sering banget cerita ke dia. kalo ada apa2 dia nih yg paling sering gue tanyain pedapatnya, bahkan gue bisa sampe ke rumahnya klo udah ga tahan banget pengen ngomong. sampe2 dia bilang rumah dia udah kayak rumah kedua gue hahah. Pkonya Jeno ini sering banget gue repotin (maap ya ceceh :*)

jadiii, si jeno ini tadi membuat gue sadar. gue lagi bingung banget walaupun masalah gue sbnrnya ga seserius itu, guenya aja yang ribet. trus doi bilang apa gitu, intinya gue mesti terima resikonya, konsekuensi dari segala keputusan yang udah gue ambil. jengjengtakdesss. gue kayak kesamber apa gitu. semacam tersadar, klo sebenernya masalah gue susah dalam decision making adalah gue kurang bisa menerima konsekuensi dari keputusan yang udah gue ambil. gue takut nyesel. itu dia. gitu deh pokoknya.

jadilah gue mengumpulkan segala konsekuensi yang mungkin gue terima, gue timbang2, dan akhirnya gue mutusin buat ngambil lagi keputusan pertama gue. si jeno bilang, pilihan pertama biasanya bener. pilihan ke2 bisa ada karena gue galau dan kebanyakan mikir. well ada benernya juga, tapi ga selalu bener sih. yowes, gue ambil keputusan pertama gue.

walaupun hasilnya ga 100% sesuai dengan ekspektasi gue, at least yah gue ngerasa lega, somehow. gue seneng dengan pilihan gue ini dengan segala konsekuensinya. dan gue rasa itu karena gue udah mau mulai menerima konsekuensi. toh ini gue yang mutusin sendiri. gue yang mau gitu, ya gue harus terima sepaket, yakali gue yang enak2 doang yang ga enak gue kasih orang. ga bisa, ini bukan makanan #eh.

hmm jadi intinya skrg gue tau gimana caranya gue bisa melatih decision making gue, yaitu dengan learn to take the consequences. timbang2 mana yang bisa diambil, lalu terima dengan lapang dada. niscaya, gue bisa mengambil keputusan dengan baik sekarang, amin.